Cegah Merebaknya Demam Berdarah, Puskesmas Tanjungsari Lakukan Fogging
Rintan A 09 Februari 2021 11:20:19 WIB
NGESTIREJO (SIDA Samekta). Ditengah kekhawatiran pandemi covid-19, masyarakat harus tetap waspada dengan penyakit lain yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa. Salah satu penyakit yang masih perlu diwaspadai yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD). Oleh karena itu, Puskesmas Tanjungsari melakukan fogging atau pengasapan dengan insektisida untuk membasmi nyamuk demam berdarah. Hal itu untuk mencegah penyebaran/penularan penyakit DBD. Meskipun fogging tidak memutus mata rantai nyamuk penyebar DBD karena hanya membunuh nyamuk dewasa, namun diharapkan bisa meminimalisasi penyebaran. Kegiatan ini dilaksanakan setelah terjadi beberapa kasus demam berdarah dengue di Padukuhan Medang II. Saat ini terdapat 2 orang yang didiagnosis terserang demam berdarah, warga Padukuhan Mendang II dan saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari.
Fogging dilakukan hari Selasa tanggal 09 februari 2021. Pengasapan difokuskan di Padukuhan Mendang II dan dilanjutkan ke Padukuhan Mendang III karena padukuhan ini letaknya berdekatan dengan rumah warga yang terserang DBD. Puskesmas menggandeng beberapa pihak demi kelancaran kegiatan fogging ini, antara lain perangkat desa, Kecamatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Koramil, dan Polsek Tanjungsari. Kegiatan dimulai dengan briefing oleh pihak dari UPT Puskesmas Tanjungsari, dilanjutkan dengan pelaksanaan fogging di Padukuhan Mendang II dan Mendang III. Fogging dimulai jam 06.00 WIB, dan selesai sekitar pukul 09.00 WIB.
Walaupun fogging telah dilaksanakan, namun tetap diperlukan dukungan,kerjasama, dan peran aktif dari seluruh warga masyarakat melalui kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan kegiatan 3M Plus secara mandiri, yaitu Menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain; Menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya; Mendaur/ menggunakan kembali yang sudah tak terpakai. Plus cara lain diantaranya menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dikuras dan dibersihkan.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Aksi Donor Darah #11
- Tradisi Nyadran Pantai Krakal
- Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi Kalurahan
- NOBAR Laga Timnas Indonesia Vs Australia
- PENGUMUMAN LELANG PEMBANGUNAN PENDOPO KANDANG KUDA
- Pengisian SAQ e-Monev Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2024
- Informasi Wabah Pandemi Corona di Kalurahan