SUASANA HARU MENGIRINGI ACARA PERPISAHAN DENGAN IBU ERNIASARI
Rintan A 01 Maret 2019 12:16:02 WIB
NGESTIREJO ( SIDA ). Berpisah atau perpisahan sudah menjadi hukum alam dalam kehidupan kita. Terkadang kita secara manusiawi tidak siap menghadapi realitas sunnatullah peristiwa perpisahan. Perpisahan selalu menumbulkan rasa sedih dan ketidaknyamanan dengan diiringi air mata. Perpisahan memang bukanlah sesuatu yang harus ditakuti dan diratapi secara mendalam. Perpisahan harusnya memberikan banyak pelajaran, seperti lebih terbuka memahami dan menghargai arti seseorang serta mampu memaknai hidup yang sebenarnya. Kita bertemu untuk sebuah pelajaran dan berpisah juga menyisakan pelajaran, sembari mengatakan bahwa “ Hidup ini memang berharga”.
Senin, 18 Februari 2019 bertempat di Pendopo Balai Desa Ngestirejo, digelar acara perpisahan dengan salah satu perangkat desa, Desa Ngestirejo yaitu saudara Erniasari yang sebelumnya adalah Staf Perangkat Desa. Beliau secara resmi mengundurkan diri dari perangkat desa setelah diterima menjadi CPNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang diadakan beberapa bulan lalu.
Acara inti perpisahan disampaikan oleh Sekretaris Desa, Ibu Purwanti. Beliau menyampaikan terimakasih atas dedikasinya selama ini yang kurang lebih selama tiga tahun bekerja melayani masyarakat Desa Ngestirejo dengan baik. Selain itu beliau juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama bekerja di lingkungan pemerintah desa Ngestirejo ada hal-hal yang kurang berkenan di hati bu Erni.
Selain itu, Bu Erniasari juga memohon restu kepada teman-teman Perangkat Desa Ngestirejo agar nantinya dapat bekerja dengan baik di lingkungan yang baru. Perpisahan ini bukan berarti kita berpisah dan tidak saling mengenal lagi. “Kita hanya berbeda tempat bekerja. Saya mohon untuk silaturahmi tetap terjaga. Meskipun tidak saling tatap muka setiap hari, mari kita tetap saling bertatap muka di sosial media”, ungkapnya sembari berkaca-kaca.
Perpisahan itu tanpa harus menyalahkan siapa-siapa apalagi meninggalkan dendam dan kebencian. Kita harus mensyukuri bahwa tanpa pertemuan kita tidak akan pernah belajar dan menghargai kebersamaan, tanpa perpisahan kita tidak pernah tahu betapa berartinya kehadiran sosok seseorang, perpisahan juga mengajarkan kita untuk bisa memaafkan dengan ikhlas serta memaknai arti merindu yang secara sesungguhnya.
“Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan, dan setiap perpisahan pasti menyisakan kebersamaan dan kerinduan yang mendalam”. Kalau kata Kahlil Gibran, ketika tiba saat perpisahan janganlah kalian berduka, sebab apa yang paling kalian kasihi darinya mungkin akan nampak lebih nyata dari kejauhan – seperti gunung yang nampak lebih agung terlihat dari padang dan dataran.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Aksi Donor Darah #11
- Tradisi Nyadran Pantai Krakal
- Monitoring dan Evaluasi Reformasi Birokrasi Kalurahan
- NOBAR Laga Timnas Indonesia Vs Australia
- PENGUMUMAN LELANG PEMBANGUNAN PENDOPO KANDANG KUDA
- Pengisian SAQ e-Monev Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2024
- Informasi Wabah Pandemi Corona di Kalurahan