Hujan dawet di Padukuhan Gatak I

Carik 30 November 2018 15:00:48 WIB

NGESTIREJO (SIDA). Musim hujan telah tiba, tepat dipertengahan bulan September musim hujan telah tiba di Desa Ngestirejo Kecamatan Tanjungsari. Warga segera berbondong-bondong untuk persiapan lahan pertanian mereka, karena mayoritas mata pencaharian warga Desa Ngestirejo adalah petani. Kebahagian begitu terlihat dari semangat mereka untuk bercocok tanam di musim penghujan tahun ini, warga segera memulainya dengan menanam bibit-bibit tanaman mereka. Seperti kacang, jagung dan padi.

Tetapi setelah mereka selesai menanam bibit-bibit tersebut hujan tidak turun lagi selama kurang lebih tiga minggu sehingga mengakibatkan bibit yang sudah mulai tumbuh terancam mati karena layu dan kering . Warga mulai resah karena hujan tidak segera turun kembali, padahal jika bibit yang mulai tumbuh itu mati karena kekurangan air mereka sudah tidak punya bibit lagi untuk ditanam.

Akhirnya muncul ide dari sesepuh desa tepatnya di padukuhan Gatak I untuk melakukan tradisi Udan Dawet yang dalam bahasa Indonesia artinya Hujan Dawet. Warga berkumpul di balai padukuhan dengan membawa dawet dan dikumpulkan menjadi satu dalam sebuah wadah besar  kemudian di doakan oleh warga secara bersama-sama untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa supaya hujan segera turun kembali.  Setelah didoakan warga beramai-ramai “nyebar” dawet ke segala penjuru arah. Dengan harapan hujan segera turun kembali sehingga mereka bisa melanjutkan pertanian tahun ini dan mendapat hasil yang baik.

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung